SELAMAT DATANG & SELAMAT MEMBACA
NGURAH@SAINS'BLOG

Minggu, 22 November 2020

Koneksi Antar Materi (Artikel) Nilai Nilai dan Peran Guru Penggerak

 

Setiap manusia menjalani kehidupan yang sangat unik dan berbeda satu diantara yang lain sejak lahir sampai saat ini. Hal ini tentu membuat setiap orang memiliki nilai - nilai yang dipercaya, dianut dan dijalankan oleh seseorang, dan biasanya orang - orang yang memiliki nilai hidup yang sama, bergabung menjadi satu kesatuan akan membentuk sebuah team yang solid, kokoh dan berprestasi dalam hidup.

Kita bisa mengkaji lebih mendalam lagi melalui perenungan dan pemikiran pada diri kita sendiri tentang nilai nilai apa yang ada dalam diri. Harapan kita adalah untuk mendapat gambaran yang lebih banyak tentang hidup dan juga merefleksikannya kepada diri sendiri apakah nilai nilai kita sama dengan nilai nilai pada diri orang lain.  dan apabila berbeda, kita juga bisa renungkan mengapa kita meyakini hal tersebut dan kita meyakininya sebagai suatu pendangan yang berbeda. Nilai nilai yang muncul dalam diri merupakan gambaran penting tentang diri kita. Gambaran penting itu bisa digunakan sebagai bahan evaluasi dan introspeksi nilai nilai mana yang perlu ditumbuhkan dan dikembangkan.

Jika kita bicara tentang nilai moderasi agama merupakan proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang agar terhindar dari perilaku ekstrim atau berlebih lebihan saat mengimplementasikannya

Tujuan moderasi agama adalah untuk mengembalikan esensi ajaran agama yg sesungguhnya yaitu memanusiakan manusia.

Prinsip orang moderat adalah adil dan seimbang. Adil berarti menempatkan segala sesuatu padavtempatnya seraya melaksnaakan secara baik dan secepat mungkin. Berimbang berarti seallu berada di tengah dengan melakukan pengabdian kpd Tuhan dlm menjalankan ajaran Nya yg berorientasi pada upaya memuliakan manusia. Ada 3 hal dlm mengamalkan ajaran agama yaitu nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama dan ketertiban umum.

Ciri seorang moderat, berilmu, mengendalikan emosi, berakhlak baik, pemaaf, menjadi teladan, berempati.

Moderasi beragama sebagai upaya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama sesuai dengan eaensinya yakni utk menjaga harkat, martabat dan peradaban manusia. Moderasi beragama adalah bagian dari strategi bangsa dalam.merawat keberagaman Indonesia yang berbeda agama, etnis, bahasa, budaya. Moderasi beragama diyakini mampu menjadi strategi kebudayaan utk merawat jati diri Bangsa Indonesia.

Nilai nilai dalam diri yang terkait dengan peran kita sebagai guru penggerak harus kita gali, tumbuhkan dan kembangkan menjadi sebuah aksi nyata dalam lingkungan pendidikan. Adapun nilai nilai tersebut merupakan nilai yang sudah ada sejak lahir seperti nilai nilai moderasi beragama, nilai nilai kemanusiaan, nilai kepercayaan, nilai tidak mudah menyerah, nilai kepemimpinan, nilai pembaharuan dan masih banyak lagi. Nilai nilai ini banyak yang tidak muncul ke permukaan, seperti fenomena gunung es, bahwa yang muncul di permukaan laut hanya 20%, sisanya terpendam, tak terlihat. Tantangan bagi kita sekarang adalah memunculkan nilai nilai positif tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan, dalam hal ini bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pada dasarnya kita terus berpacu dengan perkembangan dunia dalam segala aspeknya. Termasuk salah satunya adalah perkembangan teknologi di dunia pendidikan tanpa batas. Sebagai guru penggerak, kita harus lebih cepat selangkah jika kita tidak ingin tertinggal. Otak luhur manusia dan otak primatalah yang memegang peran dalam mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi pendidikan.

Seperti yang sudah disampaikan oleh Mendikbud RI dengan program guru penggerak bahwa, Guru penggerak harus memiliki karakter dari guru yang baik, punya kemauan memimpin, berinovasi dan melakukan perubahan. “Mereka harus mampu mendorong tumbuh kembang murid, tidak hanya di kelasnya melainkan di kelas-kelas lain

guru penggerak adalah guru yang tidak hanya memiliki karakteristik yang dimiliki oleh guru baik, tapi juga memiliki karakteristik yang lain yakni mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, yakni mampu membentuk siswa menjadi Pelajar Pancasila, mampu menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat kepada murid serta mampu menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

Dengan karakteristik tersebut maka guru penggerak akan menjadi lilin dan obor perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sebab kehadiran mereka akan memberikan dampak yang luar biasa tidak hanya kepada guru-guru yang lain, tapi juga akan memberikan dampak terhadap sekolah serta mampu menjadi perubahan di masing-masing unit pendidikannnya, bahkan di luar unit pendidikannya.

Seorang guru penggerak akan keluar dan termotivasi untuk menjadi mentor bagi guru-guru lain, di dalam sekolah bahkan di luar sekolah. “Mereka adalah agen perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Selain itu, guru penggerak nantinya akan terus menciptakan dan mengawal pencapaian profil pelajar Pancasila yang merupakan tujuan dari Merdeka Belajar, yang mempunyai enam sifat. Pertama, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Kedua, kreatif dalam berkarya, menemukan jalan-jalan yang tidak konvensional, beradaptasi terhadap perubahan dan selalu senantiasa berinovasi. Ketiga, bergotong royong, yaitu kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama sebagai satu tim dan ini akan menjadi kompetensi terpenting di dunia kerja masa depan. Keempat, Kebhinekaan, yaitu mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit nasionalisme yang tinggi dan mencintai sesama.

Kelima, kemampuan bernalar kritis, yaitu mampu memecahkan permasalahan, mampu berpikir secara kritis, mengolah informasi secara kritis, dan mampu berpikir secara terstruktur dan kuantitatif.

Nilai nilai yang perlu ditumbuhkan pada diri guru penggerak adalah 5 poin penting yaitu Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif dan Berpihak kepada murid.

Dampak positif bagi murid dengan adanya guru penggerak ini adalah bahwa  murid akan merasa nyaman dalam setiap proses pembelajaran, konsep merdeka belajar bagi murid tidak hanya sekedar slogan, tetapi sebuah keniscayaan yang harus terjadi. rasa hormat murid kepada guru adalah berasal dari keteladanan guru, yang pada akhirnya melahirkan murid yang berbudi pekerti luhur

Kekuatan kekuatan pada diri guru penggerak merupakan modal utama dalam menggerakkan komunitas pendidikan seperti rasa percaya diri, mandiri, reflektif, tidak mudah menyerah, mampu mengembangkan diri dan orang lain dan tentunya komitmen dan keteladan merupakan sesuatu yang tak mungkin diabaikan.

Kontribusi nyata dalam menyediakan pembelajaran yang bermakna bagi murid adalah bahwa semua tindakan kea rah perubahan dan perbaikan menjadi sebuah fakta seperti pelayanan yang tulus kepada murid kapanpun dan dimanapun dengan memberikan yang terbaik bagi murid. Memberikan pembelajaran bermakna yang betul betul bermanfaat bagi kehidupannya dan masa depannya.

 

                                                Ketut Ngurah Artawan: CGP-Karangasem-Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEWUJUDKAN SEKOLAH SEBAGAI RUMAH KEDUA MELALUI PROGRAM GEMA LIBAS

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 3.3 MEWUJUDKAN SEKOLAH SEBAGAI RUMAH KEDUA MELALUI PROGRAM GEMA LIBAS