Setiap manusia menjalani kehidupan yang sangat
unik dan berbeda satu diantara yang lain sejak lahir sampai saat ini. Hal ini
tentu membuat setiap orang memiliki nilai - nilai yang dipercaya, dianut dan
dijalankan oleh seseorang, dan biasanya orang - orang yang memiliki nilai hidup
yang sama, bergabung menjadi satu kesatuan akan membentuk sebuah team yang
solid, kokoh dan berprestasi dalam hidup.
Kita bisa mengkaji lebih mendalam lagi melalui
perenungan dan pemikiran pada diri kita sendiri tentang nilai nilai apa yang
ada dalam diri. Harapan kita adalah untuk mendapat gambaran yang lebih banyak
tentang hidup dan juga merefleksikannya kepada diri sendiri apakah nilai nilai
kita sama dengan nilai nilai pada diri orang lain. dan apabila berbeda, kita juga bisa renungkan
mengapa kita meyakini hal tersebut dan kita meyakininya sebagai suatu pendangan
yang berbeda. Nilai nilai yang muncul dalam diri merupakan gambaran penting
tentang diri kita. Gambaran penting itu bisa digunakan sebagai bahan evaluasi
dan introspeksi nilai nilai mana yang perlu ditumbuhkan dan dikembangkan.
Jika kita bicara tentang nilai moderasi agama
merupakan proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan
seimbang agar terhindar dari perilaku ekstrim atau berlebih lebihan saat
mengimplementasikannya
Tujuan moderasi agama adalah untuk mengembalikan esensi
ajaran agama yg sesungguhnya yaitu memanusiakan manusia.
Prinsip orang moderat adalah adil dan seimbang.
Adil berarti menempatkan segala sesuatu padavtempatnya seraya melaksnaakan
secara baik dan secepat mungkin. Berimbang berarti seallu berada di tengah
dengan melakukan pengabdian kpd Tuhan dlm menjalankan ajaran Nya yg
berorientasi pada upaya memuliakan manusia. Ada 3 hal dlm mengamalkan ajaran
agama yaitu nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama dan ketertiban umum.
Ciri seorang moderat, berilmu, mengendalikan emosi, berakhlak
baik, pemaaf, menjadi teladan, berempati.
Moderasi beragama sebagai upaya mengembalikan
pemahaman dan praktik beragama sesuai dengan eaensinya yakni utk menjaga
harkat, martabat dan peradaban manusia. Moderasi beragama adalah bagian dari
strategi bangsa dalam.merawat keberagaman Indonesia yang berbeda agama, etnis,
bahasa, budaya. Moderasi beragama diyakini mampu menjadi strategi kebudayaan
utk merawat jati diri Bangsa Indonesia.
Nilai nilai dalam diri yang terkait dengan peran
kita sebagai guru penggerak harus kita gali, tumbuhkan dan kembangkan menjadi
sebuah aksi nyata dalam lingkungan pendidikan. Adapun nilai nilai tersebut
merupakan nilai yang sudah ada sejak lahir seperti nilai nilai moderasi
beragama, nilai nilai kemanusiaan, nilai kepercayaan, nilai tidak mudah
menyerah, nilai kepemimpinan, nilai pembaharuan dan masih banyak lagi. Nilai
nilai ini banyak yang tidak muncul ke permukaan, seperti fenomena gunung es,
bahwa yang muncul di permukaan laut hanya 20%, sisanya terpendam, tak terlihat.
Tantangan bagi kita sekarang adalah memunculkan nilai nilai positif tersebut
menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan, dalam hal ini bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Pada dasarnya kita terus berpacu dengan
perkembangan dunia dalam segala aspeknya. Termasuk salah satunya adalah
perkembangan teknologi di dunia pendidikan tanpa batas. Sebagai guru penggerak,
kita harus lebih cepat selangkah jika kita tidak ingin tertinggal. Otak luhur
manusia dan otak primatalah yang memegang peran dalam mengikuti perkembangan
pengetahuan dan teknologi pendidikan.
Seperti yang sudah
disampaikan oleh Mendikbud RI dengan program guru penggerak bahwa, Guru
penggerak harus memiliki karakter dari guru yang baik, punya kemauan memimpin,
berinovasi dan melakukan perubahan. “Mereka harus mampu mendorong tumbuh
kembang murid, tidak hanya di kelasnya melainkan di kelas-kelas lain
guru penggerak adalah
guru yang tidak hanya memiliki karakteristik yang dimiliki oleh guru baik, tapi
juga memiliki karakteristik yang lain yakni mampu mendorong tumbuh kembang
murid secara holistik, yakni mampu membentuk siswa menjadi Pelajar Pancasila,
mampu menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain untuk pembelajaran yang
berpusat kepada murid serta mampu menjadi teladan dan agen transformasi bagi
ekosistem pendidikan.
Dengan karakteristik
tersebut maka guru penggerak akan menjadi lilin dan obor perubahan dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Sebab kehadiran mereka akan memberikan dampak yang
luar biasa tidak hanya kepada guru-guru yang lain, tapi juga akan memberikan
dampak terhadap sekolah serta mampu menjadi perubahan di masing-masing unit
pendidikannnya, bahkan di luar unit pendidikannya.
Seorang
guru penggerak akan keluar dan termotivasi untuk menjadi mentor bagi guru-guru
lain, di dalam sekolah bahkan di luar sekolah. “Mereka adalah agen perubahan di
dalam ekosistem pendidikan. Selain itu, guru penggerak nantinya akan terus
menciptakan dan mengawal pencapaian profil pelajar Pancasila yang merupakan
tujuan dari Merdeka Belajar, yang mempunyai enam sifat. Pertama, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Kedua, kreatif dalam
berkarya, menemukan jalan-jalan yang tidak konvensional, beradaptasi terhadap
perubahan dan selalu senantiasa berinovasi. Ketiga, bergotong royong, yaitu
kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama sebagai satu tim dan ini akan menjadi
kompetensi terpenting di dunia kerja masa depan. Keempat, Kebhinekaan, yaitu
mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit nasionalisme yang tinggi dan
mencintai sesama.
Kelima, kemampuan
bernalar kritis, yaitu mampu memecahkan permasalahan, mampu berpikir secara
kritis, mengolah informasi secara kritis, dan mampu berpikir secara terstruktur
dan kuantitatif.
Nilai nilai yang perlu
ditumbuhkan pada diri guru penggerak adalah 5 poin penting yaitu Mandiri,
Reflektif, Kolaboratif, Inovatif dan Berpihak kepada murid.
Dampak positif bagi
murid dengan adanya guru penggerak ini adalah bahwa murid akan merasa nyaman dalam setiap proses
pembelajaran, konsep merdeka belajar bagi murid tidak hanya sekedar slogan,
tetapi sebuah keniscayaan yang harus terjadi. rasa hormat murid kepada guru
adalah berasal dari keteladanan guru, yang pada akhirnya melahirkan murid yang
berbudi pekerti luhur
Kekuatan kekuatan pada diri guru
penggerak merupakan modal utama dalam menggerakkan komunitas pendidikan seperti
rasa percaya diri, mandiri, reflektif, tidak mudah menyerah, mampu
mengembangkan diri dan orang lain dan tentunya komitmen dan keteladan merupakan
sesuatu yang tak mungkin diabaikan.
Kontribusi nyata dalam
menyediakan pembelajaran yang bermakna bagi murid adalah bahwa semua tindakan
kea rah perubahan dan perbaikan menjadi sebuah fakta seperti pelayanan yang
tulus kepada murid kapanpun dan dimanapun dengan memberikan yang terbaik bagi
murid. Memberikan pembelajaran bermakna yang betul betul bermanfaat bagi
kehidupannya dan masa depannya.
Ketut
Ngurah Artawan: CGP-Karangasem-Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar