SELAMAT DATANG & SELAMAT MEMBACA
NGURAH@SAINS'BLOG

Rabu, 09 Desember 2020

Membuat Kesepakatan Kelas

Penerapan Budaya Positif di sekolah

Membuat Kesepakatan Kelas

Salah satu aksi nyata dari kegiatan guru penggerak di sekolah adalah menerapkan budaya positif di sekolah. Penerapan budaya positif tersebut bisa berbagai macam cara, salah satunya yang diterapkan adalah membuat kesepakatan kelas.

Dengan membuat kesepakatan kelas oleh seluruh anggota kelas maka diharapkan semua hal yang telah disepakati dapat berjalan dengan baik dan tidak adanya murid yang melanggar. Dengan kesepakatan kelas sebagai salah satu upaya penciptaan suasana kelas yang kondusif dan bermakna.

Adapun langkah langkah yang saya laksanakan dalam membuat kesepakatan kelas tersebut adalah sebagai berikut.

1.      Membangun komunikasi yang baik dulu kepada murid, dimana saya menyampaikan maksud dan tujuan dari pembuatan kesepakatan kelas.

2.      Setelah murid semua paham dan menyetujui pembuatan kesepakatan kelas tersebut, kemudian saya mengawali proses dengan melontarkan ide untuk memotivasi murid lainya dalam mengemukakan pendapat. Kesepakatan kelas yang disepakati untuk dibuat pertama adalah tentang tata tertib kelas baik dalam belajar maupun saat istirahat.

3.      Ternyata banyak murid yang menyampaikan pendapatnya dalam menyusun kesepakatan kelas tersebut, yang hamper hamper sama, kemudian disusun dengan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak menimbulkan tafsir yang berbeda beda.

4.      Kesepakatan kesepakatan tersebut antara lain:

a.       Semua murid disiplin waktu mulai belajar, selesai belajar, atau waktu pulang

b.      Diharapkan tidak makan minum di ruang kelas

c.       Selalu menghormati guru

d.      Berusaha mencari gurunya jika guru brsangkutan belum masuk kelas

e.       Diusahakan jika bermain dengan teman agar tetap pada batas kewajaran, tidak memfitnah, membully atau mencemarkan nama baik

f.       Jika terjadi pelanggaran atas salah satu atau lebih tentang kesepakatan kelas tersebut, maka akan diingatkan kembali untuk tidak mengulangi pelanggaran lagi.

g.      Setiap waktu tertentu akan diadakan pertemuan lagi untuk meninjau kesepakatan kelas yang telah dibuat sebelumnya,

5.      Demikian beberapa kesepakatan yang telah saya sepakati dengan murid murid dengan menggunakan fasilitas WAG dan google meet.

6.      Kesepakatan kelas tersebut kemudian disepakati untuk dibuat di atas kertas manila dan ditempel nanti pada ruang kelas

7.      Kesepakatan kelas tersebut kemudian ditanda tangani oleh semua murid dan saya sendiri.

Kesepakatan kelas yang sudah dibuat oleh warga kelas dan saya sendiri, dibacakan berkali kali agar semua murid selalu mengingat dan menjalankan kesepakatan tersebut. Pada saat pembacaan kesepakatan kelas, semua murid secara bergiliran maju dan membacakan satu demi satu butir butir kesepakatan yang telah disepakati bersama. Hal ini dapat meminimalisir adanya pelanggaran oleh mereka sendiri. Murid terlihat begitu antusias dalam membaca seluruh kesepakatan kelas yang mereka telah buat. Ada yang sambil bergaya al abaca puisi dalam proses pembacaannya. Dari apa yang saya lihat dalam proses tersebut, saya berkeyakinan bahwa tidak aka nada pelanggaran dalam menjalankan kesepakatan kelas yang sudah dibuat.

 

Selasa, 08 Desember 2020

Nilai Inovatif Guru Penggerak


Latar Belakang

Setiap manusia menjalani kehidupan yang sangat unik dan berbeda satu diantara yang lain sejak lahir sampai saat ini. Hal ini tentu membuat setiap orang memiliki nilai - nilai yang dipercaya, dianut dan dijalankan oleh seseorang, dan biasanya orang - orang yang memiliki nilai hidup yang sama, bergabung menjadi satu kesatuan akan membentuk sebuah team yang solid, kokoh dan berprestasi dalam hidup.

Kita bisa mengkaji lebih mendalam lagi melalui perenungan dan pemikiran pada diri kita sendiri tentang nilai nilai apa yang ada dalam diri. Harapan kita adalah untuk mendapat gambaran yang lebih banyak tentang hidup dan juga merefleksikannya kepada diri sendiri apakah nilai nilai kita sama dengan nilai nilai pada diri orang lain.  dan apabila berbeda, kita juga bisa renungkan mengapa kita meyakini hal tersebut dan kita meyakininya sebagai suatu pendangan yang berbeda. Nilai nilai yang muncul dalam diri merupakan gambaran penting tentang diri kita. Gambaran penting itu bisa digunakan sebagai bahan evaluasi dan introspeksi nilai nilai mana yang perlu ditumbuhkan dan dikembangkan.

Nilai nilai dalam diri yang terkait dengan peran kita sebagai guru penggerak harus kita gali, tumbuhkan dan kembangkan menjadi sebuah aksi nyata dalam lingkungan pendidikan. Adapun nilai nilai tersebut merupakan nilai yang sudah ada sejak lahir seperti nilai nilai moderasi beragama, nilai nilai kemanusiaan, nilai kepercayaan, nilai tidak mudah menyerah, nilai kepemimpinan, nilai pembaharuan dan masih banyak lagi. Nilai nilai ini banyak yang tidak muncul ke permukaan, seperti fenomena gunung es, bahwa yang muncul di permukaan laut hanya 20%, sisanya terpendam, tak terlihat. Tantangan bagi kita sekarang adalah memunculkan nilai nilai positif tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan, dalam hal ini bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pada dasarnya kita terus berpacu dengan perkembangan dunia dalam segala aspeknya. Termasuk salah satunya adalah perkembangan teknologi di dunia pendidikan tanpa batas. Sebagai guru penggerak, kita harus lebih cepat selangkah jika kita tidak ingin tertinggal. Otak luhur manusia dan otak primatalah yang memegang peran dalam mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi pendidikan.

Seperti yang sudah disampaikan oleh Mendikbud RI dengan program guru penggerak bahwa, Guru penggerak harus memiliki karakter dari guru yang baik, punya kemauan memimpin, berinovasi dan melakukan perubahan. “Mereka harus mampu mendorong tumbuh kembang murid, tidak hanya di kelasnya melainkan di kelas-kelas lain 

guru penggerak adalah guru yang tidak hanya memiliki karakteristik yang dimiliki oleh guru baik, tapi juga memiliki karakteristik yang lain yakni mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, yakni mampu membentuk siswa menjadi Pelajar Pancasila, mampu menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat kepada murid serta mampu menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

Dengan karakteristik tersebut maka guru penggerak akan menjadi lilin dan obor perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sebab kehadiran mereka akan memberikan dampak yang luar biasa tidak hanya kepada guru-guru yang lain, tapi juga akan memberikan dampak terhadap sekolah serta mampu menjadi perubahan di masing-masing unit pendidikannnya, bahkan di luar unit pendidikannya.

Deskripsi Aksi Nyata 

Implementasi Nilai Inovatif Guru Penggerak

Implementasi nilai nilai guru penggerak di sekolah sangat diperlukan. Salah satunya adalah penerapan nilai inovatif, dimana guru penggerak memberikan contoh dalam mempelajari dan menerapkan perubahan dan terobosan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas karakter murid, kualitas pembelajaran, kualitas budi pekerti.

Salah satu program inovatif yang diterapkan adalah menuangkan karya karya murid dalam sebuah media informasi seperti weblog pribadi atau google sites. Hal pertama yang dilakukan sebagai langkah awal adalah menyampaikan kepada murid yang berkeinginan dan senang dalam bermain internet termasuk pengelolaan situs tentang rencana program yang akan dilaksanakan untuk murid. Setelah kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan di sekolah dengan beberapa murid yang mempunyai ketertarikan dan siap mengikuti kegiatan. Kita mengadakan proses diskusi dengan murid terkait kesepakatan waktu bermain dengan situs weblog/google sites.

Dari hasil kesepakatan bersama tersebut kemudian ditindaklajuti dengan pemberian materi materi awal terkait blog maupun google sites. Menyampaikan kepada murid beberapa hal yang perlu dikuasai dalam pengelolaan blog/google sites. Dalam kegiatan tersebut, dari pihak sekolah menyediakan fasilitas pengembangan blog sekolah/blog pribadi/ google sites pribadi dengan menggunakan ruang laboratorium computer dan wifi sekolah. Beberapa kali pertemuan dengan pemberian pelatihan pembuatan karya karya di google sites. Dalam pertemuan pelatihan tersebut saya melatih murid dalam mengelola blog sekolah sampai menghasilkan karya yang diposting di blog sekolah/blog pribadi/ google sites pribadi.

Pada kegiatan awal, murid murid merasa masih kebingungan dalam memahami proses dan prosedur. Tetapi pada pertemuan berikutnya, murid sudah mulai paham dan sudah bisa menghasilkan karya yang bisa dibagikan pada pembaca. Pada tahap akhir adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan menyampaikan program pengimbasan kepada teman lainnya yang berminat.

Seorang guru penggerak akan keluar dan termotivasi untuk menjadi mentor bagi guru-guru lain, di dalam sekolah bahkan di luar sekolah. “Mereka adalah agen perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Selain itu, guru penggerak nantinya akan terus menciptakan dan mengawal pencapaian profil pelajar Pancasila yang merupakan tujuan dari Merdeka Belajar, yang mempunyai enam sifat. Pertama, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Kedua, kreatif dalam berkarya, menemukan jalan-jalan yang tidak konvensional, beradaptasi terhadap perubahan dan selalu senantiasa berinovasi. Ketiga, bergotong royong, yaitu kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama sebagai satu tim dan ini akan menjadi kompetensi terpenting di dunia kerja masa depan. Keempat, Kebhinekaan, yaitu mencintai keberagaman nasional, mempunyai spirit nasionalisme yang tinggi dan mencintai sesama. Kelima, kemampuan bernalar kritis, yaitu mampu memecahkan permasalahan, mampu berpikir secara kritis, mengolah informasi secara kritis, dan mampu berpikir secara terstruktur dan kuantitatif. Nilai nilai yang perlu ditumbuhkan pada diri guru penggerak adalah 5 poin penting yaitu Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif dan Berpihak kepada murid.

Dengan demikian implementasi nilai inovatif dari guru penggerak sangat perlu untuk dikembangkan di sekolah. Dengan penerapan nilai inovatif di sekolah, diharapkan tidak hanya murid saja, tapi guru dan semua warga sekolah mempunayi semangat adaptasi terhadap perubahan positif terkait teknologi dan ilmu pengetahuan.

Beberapa kali pertemuan dengan murid di sekolah yang kemudian dilanjutkan pengembangannya di rumah masing masing, sudah tampak adanya penguasaan kompetensi di bidang pembuatan weblog dan google sites pribadi. Karya-karya sederhana yang dipublikasikan sudah mulai mengisi sites mereka. Dari apa yang sudah dihasilkan tersebut mereka mengungkapkan rasa bangga dan ingin terus belajar mengembangkannya. Itu artinya bahwa kegiatan ini, meskipun pesertanya tidak banyak, tetapi setidaknya dapat membangkitkan jiwa inovasi-inovasi teknologi murid dalam bidang pembelajaran.

Jika dibandingkan dua pilihan materi yang dipelajari antara weblog dan google sites, mereka menganggap weblog masih lebih sulit dalam pengerjaannya dibandingkan google sites. Hal ini menjadi sebuah pembelajaran bagaimana menyampaikan materi weblog ke murid agar mereka lebih paham. Ke depan, hal ini harus mendapat perhatian untuk bisa dilakukan perbaikan sistim pelatihannya, sehingga hasilnya dapat lebih optimal.



Kamis, 03 Desember 2020

Membangun budaya positif dan Membangun hubungan dengan murid

 

Hal kecil yang harus dilakukan guru dalam membangun budaya positif di sekolah

1. Jadikan diri sebagai contoh
2. Jadilah guru yang tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi usaha murid
3. Lebih dari sekedar mengajar, ajarkan juga nilai moral pada pelajaran
4. Jujur pada diri sendiri dan terbuka pada kesalahan
5. Mengajarkan sopan santun
6. Beri kesempatan murid untuk belajar memimpin
7. Berbagi pengalaman sebagai cerita inspiratif



Cara guru membangun hubungan dengan murid

1.      Memberikan Struktur proses pembelajaran yang jelas
2.      Ajarkan Dengan Antusiasme dan Gairah
3.      Memiliki Sikap Positif dalam mengelola proses pembelajaran
4.      Memasukkan Humor dalam Pelajaran
5.      Membuat Belajar Menyenangkan
6.      Manfaatkan Minat murid dalam mengelola kelas
7.      Memasukkan Story Telling (bisa berupa cerita pribadi) ke Pelajaran
8.      Memperlakukan mereka dengan hormat
9.      Perhatian yang tidak terbatas

Lima Kriteria Utama Disiplin Positif

Untuk melakukan pendekatan disiplin positif, Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak perlu menjadikan kriteria ini sebagai panduan dalam membangun hubungan dengan murid.
1.      Bersikap baik dan tegas di saat yang bersamaan (menunjukkan sikap hormat dan memberi semangat).
2.      Membantu murid merasa dihargai dan memiliki keterikatan antara dirinya dengan guru dan teman di kelasnya, sehingga ia merasa menjadi bagian dari kelas. 
3.      Memiliki komitmen untuk mempertimbangkan efektivitas dan dampak jangka panjang bagi proses belajar murid dari tindakan yang diambil (misalnya; pemberian hukuman bersifat dapat menyelesaikan masalah dalam jangka pendek, tetapi berpotensi memberikan dampak negatif dalam proses belajar pada anak yang bersifat jangka panjang). Dengan begitu, pendidik fokus pada perubahan dan peningkatan perilaku yang menetap, bukan hanya pada perilaku yang berhasil ditampakkan pada saat itu.
4.      Menerapkan disiplin positif berarti membekali murid dengan keterampilan sosial dan mendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap orang lain, komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, tanggung jawab kontribusi, kerja sama.
5.      Mengajak murid untuk menemukan bagaimana mereka mampu dan dapat menggunakan kekuatan diri mereka dengan cara yang membangun.
Disiplin Positif mengajarkan orang dewasa untuk menggunakan kebaikan dan ketegasan pada saat yang sama, serta tidak menghukum maupun permisif.
Kesimpulan
Disiplin positif bukanlah :
o    Membiarkan peserta didik melakukan apa pun yang mereka inginkan
o    Tentang tidak memiliki aturan, batasan atau harapan
o    Tentang reaksi jangka pendek
o    Hukuman alternatif untuk menampar, memukul dan mempermalukan
Disiplin positif adalah :
o    Solusi jangka panjang yang mengembangkan disiplin diri peserta didik
o    Komunikasi yang jelas dan konsisten
o    Penguatan harapan, aturan, dan batasan Anda secara konsisten
o    Didasarkan pada mengenal peserta didik dan bersikap adil
o    Membangun hubungan yang saling menghormati dengan peserta didik
o    Mengajar peserta didik keterampilan seumur hidup dan menumbuhkan kecintaan mereka belajar
o    Mengajar sopan santun, tanpa kekerasan, empati, harga diri dan rasa hormat untuk orang lain dan hak-hak mereka
o    Meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri peserta didik untuk menangani tantangan akademik dan situasi sosial yang sulit.
(Durrant,J. 2010. Positive Discipline in Everyday Teaching: A guide for educators. Save the Children, Sweden. )
Menerapkan pendekatan disiplin positif dapat membantu sekolah memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan manusiawi. Murid cenderung menjadikan orang dewasa sebagai model; jika  murid melihat orang dewasa menggunakan kekerasan fisik atau psikologis, mereka akan belajar bahwa kekerasan dapat diterima sehingga ada kemungkinan mereka akan menggunakan kekerasan terhadap orang lain. Sekolah memiliki peran penting dalam membimbing, memperbaiki, dan mensosialisasikan kepada  murid mengenai perilaku yang sesuai. Agar perubahan berhasil, diperlukan pendekatan terkoordinasi yang melibatkan semua peran di komunitas sekolah. Sekolah perlu bekerja dengan orangtua untuk memastikan konsistensi antara rumah dan sekolah, serta membekali mereka dengan informasi dan alat untuk mempraktikkan disiplin positif di rumah.

Poster Panduan Interaksi Guru dan Murid dalam Membangun Budaya Positif di Sekolah


 

Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter

MEWUJUDKAN SEKOLAH SEBAGAI RUMAH KEDUA MELALUI PROGRAM GEMA LIBAS

ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 3.3 MEWUJUDKAN SEKOLAH SEBAGAI RUMAH KEDUA MELALUI PROGRAM GEMA LIBAS